Lutut Kenanga sontak bergetar mendengar suara tembakan yang memakakkan telinga. Ia sudah menahan kepala yang pusing dengan berlari dengan sekuat tenaga. Namun, ternyata langkahnya kalah cepat. Suara tembakan itu benar-benar mengejutkan, Kenanga sempat kebingungan darimana suara itu berasal. Saat mengangkat pandangan, melihat sosok Jayden yang berdiri dengan pistol mengacung tegak. "Jay!" Satria berseru, syok luar biasa saat melihat Jayden. Tembakan tadi terarah padanya, hanya saja masih meleset di samping. Wajah Jayden merah padam, tampak emosi pada sorot matanya. Ia mengulurkan satu tangannya, meminta Kenanga untuk segera mendekat. Kenanga sempat menelan ludah, ia langsung berlari mendekat ke arah Jayden, secepat mungkin lalu melompat dalam gendongan Jayden yang sudah menunggunya denga