Bab 21. Menyusun Rencana

1440 Kata

Langkah Kenanga terhenti, seulas senyum mengerikan tersemat di bibir. Dengan mengibaskan rambut panjangnya, menoleh dengan gaya yang anggun. Melihat sosok Roger yang kini mendekat ke arahnya. "Ya?" Kenanga mengerutkan dahi, bertanya dengan gaya kebingungan. Seolah tak mengenal siapa Roger ini. Roger terus menatap wajah Kenanga, melihatnya dengan seksama. Memang sangat mirip dengan Kenanga mantan istrinya, tapi juga ada yang berbeda. "Aku ingin meminta maaf telah merusak acara pertunanganmu kemarin," ucap Roger, mengulurkan tangan untuk berjabat tangan. "Namaku Roger Federer, anak pengelola pajak." Begitu bangga menyebut tentang identitas diri. Dalam hati Kenanga tersenyum sinis. Pria di depannya ini memang sangat bangga akan nama Ayah yang sering digaungkan dimana-mana. "Saya tidak tau

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN