LARA - 123

3223 Kata

Sovia masih memeluk tubuh Feran dengan bergelung selimut tebal. Wajahnya bersembunyi di balik d**a bidang Feran yang ditumbuhi bulu-bulu halus yang membuat Sovia gemas karena ingin mencabutinya. “Sakit, Sov!” Reflek tangan Feran menyingkirkan tangan Sovia yang akan mencabut bulu halus di dadanya. “Habis gemes ih,” ucapnya sambil menatap Feran dengan tatapan yang membuat Feran semakin gemas melihatnya. “Gemes gimina, yang ada kamu nih yang buat aku gemas. Mancing-mancing terus, pengin aku makan lagi jadinya,” ucap Feran lalu mengecup bibir Sovia. “Udah buat nanti malam, simpan tenaga kamu, ingat udah berumur jangan banyak-banyak nanti encok,” tukasnya dengan tertawa. “Ih kamu mulai nih ngledek aku? Tua gini juga masih on banget, kan? Ya meski libur puluhan tahun gak masuk ke sangkarnya

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN