Alesha membawakan makanan untuk suaminya ke kamar. Bima terlihat sedang meringkuk, merasakan dingin dan demam yang cukup tinggi. Semua karena dia terlalu lama mengenang perjalanan cintanya dengan Sovia, dia tidak menyadari kalau dia duduk di bawah guyuran air shower. “Mas, makan dulu, ya? Nih aku sudah masakin kesukaan kamu,” ucap Alesha. Bima menyikap selimutnya yang menutup badannya. Dia duduk dengan bersandar sandaran tempat tidur, menerima teh hangat buatan istrinya dan menyesapnya sedikit. “Kok Cuma satu piring saja? Kamu tidak makan?” tanya Bima. “Nanti setelah nyuapin mas,” jawab Alesha. “Kasihan anakku, kalau kamu enggak makan. Barengan, ya? Sepiring berdua,” pinta Bima. “Yang penting mas makan dulu, lalu minum obat penurun panasnya, mas badannya panas sekali,” ucap Alesha.