LARA - 156

2453 Kata

Galang masih bertanya-tanya sendiri tentang suster yang tadi menggendong Rora. Ia pernah melihat orang seperti suster itu tapi di mana dia lupa. Galang melupakan itu, ia tatap Rora yang masih tertidur. Galang merasa sudah gagal menjadi seorang ayah kali ini saat melihat anaknya terbaring di bed rumah sakit dengan sebagian tubuhnya terluka. “Maafkan ayah ya, Sayang? Ayah sudah gagal menjadi ayah sekaligus ibu untuk Rora. Ayah terlalu mementingkan pekerjaan ayah dibanding Rora. Mulai sekarang, ayah janji, Rora adalah prioritas ayah,” ucap Galang lirih. Galang melihat kening Rora yang terluka, luka itu dijahit, dan tentunya itu sangat menyakitkan. Tapi, Rora terlihat tenang sekali. Tidak meringik, ia tertidur pulas. “Galang ... kenapa Rora? Bisa-bisanya Reva sama Kila kok lengah gini sih!”

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN