LARA - 51

1904 Kata

“Bagaimana? Sudah enggak mual lagi?” tanya Arga. “Mendingan, Mas,” jawabnya. “Istirahat, ya? Diminum dulu obatnya.” Arga mengambilkan obat untuk Sovia. Selalu seperti itu jika habis makan. Ingin rasanya Sovia menghabiskan makanannya, tapi yang ada dia malah mual, dan perutnya kembali sakit. Seperti itu kalau sakitnya kambuh, apalagi sekarang ini sakitnya semakin parah, untuk sembuh pun butuh waktu yang cukup lama. Iya lama, karena biasanya dia hanya sehari dua hari bisa kembali makan nasi lagi, dan sudah tidak merasakan mual atau perutnya sakit. Tapi, kali ini sungguh tidak bisa Sovia pungkiri, sakitnya melebihi biasanya hingga napasnya pun sesak dan dadanya sakit kalau sedang kambuh. Sovia masih merasa sesak di dadanya. Dia menyandarkan tubuhnya ke sandaran tempat tidurnya. Memejamkan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN