“Lusi maaf saya baru pegang hape. Saya merasa kacau dan saya tahu saya salah besar karena seharusnya … saya menghubungimu lebih awal untuk membicarakan soal rencana kita,” ucap Dwiki di ujung telepon sana. “Rencana yang menurut saya lebih baik kita batalkan aja. Kamu belum bicara dengan Sara, kan?”
“APA?!” jawab Lusi setengah berteriak. Ia benar-benar terkejut dengan ucapan Dwiki. “Kamu gila atau apa? Setelah mengacaukan semuanya … kamu bilang batal bahkan dengan sangat-sangat terlambat,” sambungnya. Saking marahnya, Lusi bahkan terlalu malas untuk menyebut Dwiki dengan sebutan Mas.
“Maaf, saya tahu saya salah….”
“DI MANA KAMU SEKARANG, BERENGSEK?!” teriak Lusi.
“Saya di rumah. Kamu mau bertemu saya? Ayo kita bertemu, saya akan jelaskan semuanya sekaligus meminta maaf,” kata Dwiki. “Sa
