Bab 162 - Menolak Lamaran

2690 Kata

“Kesalahan terbesar saya adalah mengambil keputusan dengan sangat gegabah. Saya hampir nggak bisa berpikir jernih sehingga semua yang udah kacau, jadi semakin kacau. Saya mungkin bisa dinobatkan menjadi duta tarik-ulur karena saya beberapa kali mengubah pendirian dan saya benar-benar memutuskan banyak hal tanpa memikirkannya secara matang dulu,” ucap Dwiki yang saat ini duduk di ruang tamu kosan nomor tiga. “Itulah yang sangat-sangat-sangat saya sesali,” tambahnya. Setelah meletakkan minuman di meja, Lusi menuangkan bubur ke dalam mangkuk. Ia memang sengaja memesan dua porsi karena satunya untuk Dwiki. Dwiki yang sempat hampir percaya kalau bubur satunya untuk suami Lusi. “Makanya aku heran, kok bisa aku gagal move-on dari pria se-jahat ini? Maksudku, aku nggak seharusnya mempertahankan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN