“Tunggu, jangan bilang setelah ini kamu bakal ceritakan tentang pembicaraan kita barusan. Dalam kata lain, kamu mau ngadu ke Mas Dwi kalau aku mengintimidasi kamu padahal kenyataannya nggak, serius udah ketebak,” ucap Dira yang saat ini sudah beranjak dari duduknya. Ia berdiri dan bersiap-siap meninggalkan ruangan rawat inap Lusi. Namun, selama beberapa saat Dira sengaja masih berdiri menghadap Lusi karena memang ada kalimat-kalimat yang perlu ia katakan sebelum benar-benar meninggalkan tempat ini. “Atau mau bikin yang lebih dramatis? Bilang kalau tadi Dira menjambak rambut kamu,” kata Dira lagi dan tetap tidak ada jawaban dari Lusi. “Silakan ya Lusi kamu boleh mengatakan apa pun, termasuk merayu supaya Mas Dwi lebih memilih kamu daripada menikahi aku yang memang calon istrinya.” “Menj