“Maaf ya, Ibu. Ternyata Mas Ravi yang ngasih tahu kalau Lusi mau berangkat,” ucap Sara di seberang telepon sana. “Aku rasa kemarin mereka ngobrol serius soal ini,” tambah wanita itu. “Tidak apa-apa, Sara. Dwi pasti tidak akan sempat bertemu Lusi. Kapalnya pasti sudah berangkat saat dia tiba di sana,” jelas Kartika. “Itu sebabnya ibu membiarkannya pergi,” tambahnya. Kartika sempat melihat putranya yang maju-mundur. Ia bisa melihat betapa Dwiki sempat ragu sampai akhirnya keyakinannya mulai terkumpul, tapi sayang waktunya sudah sangat mepet. Kartika kembali berbicara, “Ibu rasa butuh waktu bagi Dwi untuk benar-benar move-on darinya. Ibu sempat mengira kalau Dwi hanya merasakan cinta sesaat, tapi belakangan ibu sadar kalau cintanya se-dalam itu terhadap Lusi. Aneh, bukan?” Kartika melanju