“Tiga tahun yang lalu, saya membuat kesalahan fatal yang membuat saya harus kehilangan seseorang yang menurut saya … rugi banget saya kehilangannya.” Axel melanjutkan ucapannya. “Jujur, saya sangat menyesalinya.”
“Kamu boleh menceritakannya lebih detail. Aku bersedia mendengarkan,” balas Dira.
Sejenak, Axel menarik napas dan mengembuskannya perlahan. Setelah itu, seperti film yang diputar, Axel mulai membayangkan kejadian tiga tahun lalu….
---
“Kak Axel kenapa, sih, diam terus? Enggak kayak biasanya,” tanya wanita bernama Stella. “Apa aku ada salah?” tambahnya.
Axel hanya menggeleng, wajahnya semakin murung yang secara tidak langsung menjelaskan kalau ada yang tidak beres.
“Bilang aja kalau aku ada salah. Jujur, selama dua tahun kita pacaran … se-ingatku baru kali ini Kak Axel begini
