BAB-87. KARMA.
“Reta, terima kasih banyak sudah memperjuangkan kebahagiaanmu. Seharusnya itu menjadi tugas kami sebagai orangtua. Namun kamu melakukannya meskipun hal itu menyakitimu baik luar maupun dalam. Atas nama Papa, Mama minta maaf. Maaf karena keras kepalanya kami melukaimu. Kamu boleh tidak memaafkan kami berdua. Mama sudah menyiapkan hati ini untuk menerima kebencianmu. Seandaianya saja Papa masih ada di sini, dia pasti senang karena akhirnya kamu kembali ke rumah ini. Kemarin Papa sempat mengatakan kalau dia sangat senang mendengar kabar kehamilanmu. Dia juga senang karena Radit masih ada di sisimu meskipun kamu sudah mengkhianati dia. Sampaikan permintaan maaf Mama dan Papa padanya.”
Rangkaian kalimat itu menyentuh perasaan Reta hingga ke lubuk hati terdalamnya. Tangisnya sem
