BAB-39. MAKAN MALAM. KIA memelototi sahabatnya. Sama sekali tidak ada rasa bersalah yang terpancar dari mata gadis itu. “Katakan, Reta!” Sembari menghela napas panjang akhirnya Reta berkata, “Sejujurnya Raka menyuruhku untuk resign. Tapi aku menolaknya. Lagipula satu minggu lagi dia harus kembali berlayar. Aku tidak bisa membayangkan bagaimana kalau aku harus tinggal di rumah sendiri dan tidak melakukan sesuatu.” Mendengar penjelasannya, Kia ikut menghela napas panjang. “Syukurlah kalau begitu, sekarang aku bisa bernapas lega.” Gadis itu lalu berjalan meninggalkan Reta dengan santainya. Sesuatu yang membuat Reta kesal sekaligus tampak konyol karena masih harus menghadapi tatapan aneh dari orang-orang di sekitar mereka. Satu jam kemudian mereka berdua telah duduk manis di kantor masing-