Bu Reni lebih dulu kembali ke ruang tamu, tentu saja setelah ia merubah ekspresinya menjadi lebih ceria dan bersahabat. Tidak seperti berbicara dengan Namira tadi, yang terlihat marah bercampur kesal. Begitu Bu Reni telah duduk di kursi yang semula di duduki oleh mamanya Dokter Alfian, bertepatan Namira baru kembali dari belakang. Saat ini, Namira lebih memilih duduk di samping Bu RT dari pada duduk dengan calon mertuanya. Pak RT yang telah mendengar keinginan Alfian, ingin mempercepat hari pernikahannya. Maka, sebagai pihak wanita Pak RT hanya mampu mengikuti keinginan niat baik Dokter Alfian. "Baiklah, setelah semua kumpul di ruangan ini. Sebelumnya acaranya tadi sempat tertunda, karena sang Bunda izin ingin pergi ke belakang. Sekarang sudah tidak ada alasan lagi 'kan, sebab semua tel