Grep! Tiba-tiba Namira dipeluk dari belakang oleh seseorang, yang tidak lain adalah Dokter Alfian baru lima belas menit lalu resmi menjadi suami Namira. "Aaa ...." "Mas Alfian! Iihh, ngagetin aku saja," Namira memukul pelan lengan suaminya, yang kini tengah melingkar mesra di perutnya. "Hehe ... maafkan aku, Sayang. Habisnya kamu lama di kamar, jadinya aku menyusulmu saja. Apalagi, aku masih ingin menyentuhmu," desah Dokter Alfian, tepat di samping telinga Namira. "Hmm ... dasar, tidak bisa ditinggal sedikit saja. Sabar, ya, aku pastikan kalau malam ini, aku akan menjadi milikmu sepenuhnya," kali ini Namira berbicara lembut. Teringat akan keresahan hatinya, karena tidak membuat acara meriah di hari bahagianya bersama Namira, Dokter Alfian pun mulai meminta maaf. "Sayang ... apa kamu
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari