82. Terima Kasih

2005 Kata

“Hati-hati, apa yang kau lakukan? Sudah kubilang, jangan lakukan apapun.” Zegan menegur Lova yang tengah mengepel lantai. Lova hampir saja terpeleset, Jika Zegan tak segera menangkap tubuhnya, mungkin bokongnya sudah mencium lantai yang licin. Zegan membantu Lova duduk dengan hati-hati ke sofa kemudian memberesi pel dan ember membawanya ke belakang. Lova menunduk dengan rasa bersalah tercetak di wajah. Bukannya tak mau menuruti suaminya dengan tidak melakukan apapun, hanya saja, ia merasa kasihan pada Zegan yang mengerjakan tugas rumah sendirian. Sejak dirinya dinyatakan hamil. Zegan begitu overprotective, melarangnya melakukan pekerjaan rumah dan banyak hal. “Bukankah sudah kukatakan? Kau tidak boleh mengerjakan pekerjaan rumah. Semuanya biar aku yang urus. Sebaiknya istirahat saja di

Cerita bagus bermula dari sini

Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN