74. Semakin Peduli

2021 Kata

Lova tertawa cekikikan di balik pintu yang sedikit terbuka. Ia menertawakan Zegan yang kini tengah menyuapi Juna, menertawakan reaksinya sebelumnya. Masih teringat jelas dalam ingatan saat Zegan mendelik padanya, tapi dengan terpaksa menyuapi Juna daripada dirinya yang melakukannya. Perlahan tawa Lova mereda menjadi senyuman lembut. Sekeras-kerasnya hati Zegan, nyatanya suaminya itu bisa lunak juga pada Juna, menyuapi Juna dengan telaten meski wajahnya seperti tembok. Lova menutup pintu pelan dan menghela napas panjang. Ia senang melihat Zegan dan Juna sudah seperti saudara sungguhan. Sementara itu di dalam, Zegan meletakkan mangkuk bubur yang telah kosong ke atas nampan di atas nakas di sisi ranjang. Ia kemudian membantu Juna minum dan dilanjutkan minum obat. “Terima kasih,” ucap J

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN