Dikira Aku Gak Berani, Apa, Bilang pada Mama?

816 Kata

"Ma, bagaimana tanggapan Mama tentang angkat rahim?" Uhuk! Uhuk! Suamiku tersedak. Aku meraih gelas di dekatnya lalu mengulurkan padanya. Mama memandangku penuh tanya. Aku melanjutkan ucapanku. "Jadi, Ma, aku punya temen dia baru nikah semalam." Uhuk! Uhuk! Mas Angga kembali tersedak. Dia menghela napas, lalu mengelap hidungnya uang sedikit berair dengan tisu. "Baru aja dia sama suaminya itu selesai malam pertama, temenku itu masih merasakan sakit setelah malam pertama, tiba-tiba suaminya itu bilang, adik, kamu besok angkat rahim, ya, karena Mas sudah punya anak. Mas tidak ingin memiliki anak lagi. Itu akan sangat merepotkan." "Itu egois sekali namanya." Celetuk bunda dengan wajah geram. "Benar, itu sangat egois." Ayah mengangguk membenarkan. "Dan, mana bisa main angkat rahim, gitu

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN