Alona Pingsan

1018 Kata

"Kamu tenang ya Alona," "Tuan, saya akan membalaskan dendam Riska. Saya akan membuat jiwa Riska tenang," "Kamu yang sabar. Jika dalam emosi kamu bisa salah sangka Alona," Tiba-tiba saat Alona masih dalam keadaan berduka dan juga ia masih begitu sedih dengan kepergian pembantunya itu. Walaupun Riska hanyalah pembantu namun bagi Alona ia sudah menganggap Riska seperti keluarganya sendiri oleh karena itu saat mendengar dan juga melihat sendiri mayat Riska terbaring kaku seperti ini membuat Alona begitu sangat sedih dan juga begitu menyesal karena meninggalkan Riska seorang diri di rumah. Coba saja Alona mempekerjakan satu pembantu atau dua pembantu lagi untuk menemani Riska jika Alona tidak berada di rumah namun karena Alona tidak sampai pikir bahwa semua masalah ini akan berdampak juga pa

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN