Saka terus melangkah sambil sesekali melirik ke belakangnya. Di sana, Ratna masih mengikutinya. Ratna menenteng sebuah ransel dan melangkah tertatih. Wanita ayu itu memang buru-buru ikut angkat kaki tak lama setelah mengetahui Saka dan Ranti sepakat bercerai. “Jujur, Pak. Saya sengaja ikut Pak Saka karena saya yakin, bersama Pak Saka, saya punya masa depan. Sementara bersama neng Ranti, alamatnya pasti dikasih makan saja enggak. Lusa harusnya saya gajian, dan memang akan langsung saya transfer ke mamak saya!” ucap Ratna yang sudah berhasil menyusul Saka. Saka membawa dua koper besar sekaligus dan entah akan bagaimana cara membawanya. “Hah!” Saka menghela napas dalam. Ia berhenti melangkah dan menatap Ratna penuh kebimbangan. “Saya mohon, Pak!” “Masalahnya, saya enggak butuh pekerja