Episode 86 : Masa Lalu

1558 Kata

Arden menutup rapat yang ia pimpin, sambil tersenyum lepas. Arden masih berdiri di sisi kursi tempat seharusnya ia duduk, sedangkan kedua tangannya bertumpu di sisi meja bundar terbilang luas, di hadapan mereka. Tak berselang lama setelah Arden mengucapkan terima kasih, satu persatu dari peserta rapat yang jumlahnya sekitar delapan orang, beranjak dari tempat duduk masing-masing, meninggalkan Arden dengan senyum tak kalah lepas. Senyum lepas yang mengandung banyak kebahagiaan sekaligus rasa puas. “Syukurlah … semuanya benar-benar lancar,” gumam Arden sambil mengembuskan napas panjang melalui mulut. Ketika semua nyaris pergi, hanya menyisakan seorang pria di sebelah Arden dan tak lain merupakan sekretaris Arden, tanpa terlebih dulu duduk, Arden meraih ponsel pribadinya. Di gawai warna hi

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN