Uli sudah berniat merebahkan tubuhnya di atas kasur saat Kien masuk ke dalam kamar.
" sayang nak tidur ke'."
" iya. Capek banget."
" ehm... Abang ada sesuatu yang nak bagi ke sayang."
Uli mengernyit tidak jadi berbaring dan menegakkan punggungnya bersandar di kepala ranjang.
Kien naik ke atas ranjang. Duduk bersila menghadap istrinya. Dikeluarkan nya sesuatu dari saku celana piyama nya. Sebuah kotak beludru berwarna merah. Dibukanya kotak tersebut dan disodorkan di hadapan ulia.
" abang ini apa." uli melihat ada sepasang cincin yang bertengger manis di dalam kotak tersebut.
" Ini cincin perkawinan kita ."
Uli menatap cincin tersebut. Begitu cantik. Memang saat mereka menikah dulu tidak ada prosesi tukar cincin. Dan Uli tidak pernah memusingkan hal itu. Lagi pula keluarga Kien waktu
