Yeza sudah berdiri dari duduk nya bersiap menyambut kedatangan Kien. Bukan Yeza tak melihat jika tadi Kien menghampiri meja seorang wanita di depan sana. Dan Yeza masih ingat betul wajah perempuan tadi. Perempuan yang telah mengacaukan hatinya di hari pernikahan Yezi saudara kembarnya. Meskipun Kien telah memperkenalkan perempuan itu sebagai istri, tapi Yeza tak mau percaya begitu saja. " Hai Sayang....." ucap Yeza dan perempuan itu sudah memajukan wajahnya bersiap menyambut kedatangan Kien dengan satu ciuman di pipi. Tapi Kien tak ambil pusing justru lelaki itu langsung duduk di kursi yang ada di hadapan Yeza, membiarkan Yeza yang masih berdiri dengan bibir mengerucut. " Yeza.... Bisa tidak tak memanggil ai dengan sebutan sayang. Ada istri ai disana. Ai harap you paham lah." " apa? Is