“Aku tidak nyaman saja tinggal di sana. Bukankah kalau sudah menikah kita harus lepas dari rumah?” sanggah Hedy, mencoba menjaga nada suaranya tetap tenang.
Mila menghela napas panjang, lalu menatapnya tajam. “Rumah Ayah sangat besar, Hed. Banyak kamar kosong. Rumah itu tidak akan penuh hanya dengan kedatanganmu saja.”
“Tapi…bukankah Sanvi akan menikah sebentar lagi?” Hedy mencoba mencari celah, berharap alasan itu cukup kuat untuk menghindari pembicaraan ini.
Mila tersenyum miring, senyum yang penuh sindiran. “Ya, aku belum tahu. Belum tentu juga dia akan menikah. Pria itu terlihat licik… mungkin saja dia pembohong. Dan lagi—” Ia mendekat, menatap Hedy tepat di mata, “Apa kamu tidak ingin tinggal di rumah Ayah dan membuat Sanvi semakin panas karena kita? Kita bisa melakukan apapun untu
