Bab 39 Bunga Beracun

1004 Kata

Ruang kerja Ferdi Martenez luas dan sunyi. Dindingnya dipenuhi rak buku berlapis kulit, lukisan tua berbingkai emas, dan lampu gantung kristal yang menjatuhkan cahaya kekuningan ke meja kayu mahoni tua—meja yang sudah menyimpan terlalu banyak rahasia keluarga. Melati masuk tanpa mengetuk. Ferdi tidak langsung menoleh. Ia sedang membaca sesuatu—entah laporan, atau surat peringatan untuk dunia. Hening. Butuh dua menit sebelum ia bersuara, tanpa berpaling. “Duduklah. Kita tidak akan lama.” Melati duduk. Tegak. Tangan di pangkuan. Matanya menatap Ferdi seperti musuh yang belum menembakkan peluru pertama. Ferdi menutup dokumen. Menatapnya. Tatapan yang tidak marah, tapi juga jauh dari hangat. Hanya tajam. Seperti pengusaha tua yang melihat grafik menurun. “Rumah ini tidak suka drama, Mela

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN