Kaisar kembali mengayunkan kakinya, tapi dia sendiri bingung hendak ke mana, kembali ke kamarnya dengan perasaan berkecamuk seperti ini tidaklah mungkin. Pria itu pun terus melangkah, hingga dia memutuskan untuk berhenti dan duduk di bangku yang terletak di sisi lorong kamar anak panti. Kaisar menengadahkan kepalanya, memejamkan mata tiap kali terngiang dengan pembicaraan pengurus panti tadi. "Ke mana saja Romy selama ini, apa saja yang dia lakukan hingga dia tidak tahu berita sebesar ini. Kristalku ..." Pria itu meraup kasar wajahnya, bayangan Kristal kembali hadir di pelupuk mata. Kaisar memutuskan kembali ke kamarnya usai merasa dirinya jauh lebih tenang. "Aku harus meminta Romy untuk menyelidiki kebenaran berita ini," gumamnya. Semilir angin yang bertiup membuat pria itu merapatkan