Suasana rumah sakit pagi itu amat ramai meski jarum jam baru menyentuh angka enam. Para petugas medis sibuk dengan pekerjaannya. Pengunjung rumah sakit juga terus berdatangan, ada yang menjadi pasien karena berobat, ada juga yang sekedar mengantar pasien atau membesuk. Kristal meraih bungkusan yang ia taruh di jok belakang. Ia sempat meminta Kaisar untuk mampir ke toko kue, lalu ke toko buah setelahnya. "Biar aku bantu." Kaisar mengambil alih buah tangan itu dari tangan istrinya. 'Mau aku biarkan, tapi dia istriku, mau membantu pun teringat ini pemberian istri untuk pria lain. Huh, serba salah.' "Aku bisa sendiri," cicit Kristal. "Biar aku saja." Pria itu mengekori istrinya yang tampak begitu bersemangat. Berulang kali Kaisar menghentak napas, membesarkan hatinya dengan terus berkata