Kaisar membungkuk dan bersimpuh di hadapan istrinya. Netra setajam elang itu menatap sendu wajah Kristal, bergantian dengan perut yang masih sibuk dia usap. Kaisar beberapa kali menciumi perut itu, melihat dan merasakan gerakan buah hatinya di dalam sana, rasanya sulit Kaisar ungkapkan kebahagiaan itu dengan hanya barisan kata. "Sayang, duduklah di atas, memang kau tidak capek seperti itu terus?" Kristal mencebik, sekarang bahkan ia sudah tidak merasakan apa-apa lagi. Bayi dalam kandungannya telah kembali tenang setelah sempat menendangnya cukup keras tadi. "Aku sedang menunggu barangkali mereka akan menendangmu lagi." Lelaki itu menyahut dengan sangat antusias. "Sudah tidak lagi, Kai." "Siapa yang tahu." Terus mengusap perut istrinya dan mengajak bicara bayi di dalamnya. "Aku akan m

