"Tunggu Kris!" Wanita itu berhenti sejenak, menunggu kelanjutan kata yang akan diucapkan Kaisar padanya. "Sebenarnya ...," Kristal membalikkan badannya, lalu kembali menghempaskan bokongnya di kursi. "Aku akan menunggu jawabanmu," kata Kristal karena Kaisar kembali diam untuk waktu yang cukup lama. Kristal memainkan kukunya, menantikan jawaban dari sang penguasa istana sudah seperti menantikan sabda raja, sampai jengah wanita itu dibuatnya. Kristal terus menggeser posisi duduknya, sensasi tak nyaman masih ia rasakan pada inti tubuhnya. "Apa yang ingin kau ketahui dariku?" Kalimat pertama yang lolos dari bibir Kaisar usai kebisuan yang cukup lama mencekam. "Kau, apa tujuanmu memintaku untuk menjadi teman tidurmu?" "Karena kau cantik," jawab Kaisar, ia membuang muka tak berani sekeda