Grep! Tubuh Yura menegang. Begitu terkejutnya gadis itu hingga dia tak bisa berkutik dan lamban menyadari bahwa kini tubuhnya telah terkunci hingga tak ada ruang baginya untuk bergerak sama sekali. Yura menoleh hingga deru napas Romy yang memburu terasa hangat menerpa kulit wajahnya. Plak! "Apa yang kau lakukan!" Hardiknya usai melayangkan sebuah tamparan di wajah Romy hingga membekas gambar telapak tangan di sana. Yura merasakan dadanya bergemuruh hebat kala Romy semakin mengikis jarak sampai wajah keduanya hampir saling menempel. "Kau pikir aku perempuan macam apa, hah!" "Kau salah paham," tampik Romy. "Katakan bagian mana yang salah?" Mendorong tubuh Romy. "Aku hanya ingin mengingatkanmu saja. Tidak seharusnya seorang perempuan sepertimu berkeliaran hingga larut malam dengan pr

