Apalagi yang mau dilakukan Brata, sudah tahu kondisi badannya sedang sakit tapi masih saja selalu mencari perkara dengan Fira. Andaikan dia bisa berpikir dengan jernih begitu lapangnya hati Fira berdiri dan sanggup menghadapinya, dibalik masa kelam yang telah dia lupakan. Di benak Fira sejak awal kembali bertemu dengan Brata memang sudah berniat untuk kembali menjauh, sehingga mengambil keputusan untuk resign, tapi berbanding terbalik dengan Brata justru menariknya semakin dekat. Dulu Brata membuangnya tanpa rasa kasihan kini dengan kasarnya dia memungut kembali apa yang telah dia buang! “Huft!” Fira mendengkus kesal, dan menarik wajahnya yang sempat membentur d**a bidang Brata, sementara kedua tangan pria itu sudah melingkar dengan sempurna di pinggang wanita itu. “Tuan mau ngapain lag