POV Rheinatta Aku segera menghubungi Kelvin. “Vin, cepat naik. Langsung ke ruangan Tante Garnetta. Aku butuh bantuan. Kita harus bawa Tante Garnetta ke rumah sakit,” ujarku segera tanpa menyapa hallo lagi. “Hah? Ada apa?” “Aku nggak bisa jelaskan. Nanti kalau pas menuju kemari sempat berpapasan sama Erika yang mungkin lolos dari Stafnya Tante Garnetta, kamu seret dia kemari, jangan kasih lolos.” “Hah?” Aku tak mengatakan apa-apa lagi dan segera menutup panggilan telepon. Aku masih berusaha untuk membangunkan Tante Garnetta. Sementara untuk menghubungi Papa, aku agak bimbang. Telepon, Enggak. Telepon, enggak. Akhirnya aku memutuskan untuk menghubungi Papa. “Ya, hallo Rheinatta. Kamu sudah sampai rumah?” tanya Papa. “Enggak, Pa. Belum. Papa di mana?” “Oh. Kamu mampir ke kafe Ke
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari