Alesya menggeleng lemah. Membuat hati Adriell mencelos mendapati Alesya menolak lamarannya. "Kenapa? Lo nggak sayang sama gue?" Alesya kembali menggeleng kuat. "Trus kenapa lo nggak mau nikah sama gue?" "Gue belum siap Liel." Alesya menunduk lemah tak berani menatap manik mata Adriell yang dipenuhi perasaan luka. "Kenapa?" "Gue belum siap Liel." "Tapi lo mau kan nungguin gue sampai siap?" Adriell mendesah berat, jika dia boleh jujur Adriell ingin mengikat Alesya secepat mungkin, namun apa boleh buat. Yang dinginkan saja belum sepenuhnya siap menerimanya. "Oke gue bakalan nungguin lo sampai lo siap, kapanpun itu." Adriell menarik tubuh wanitanya, mendekapnya penuh perasaan sayang yang begitu besar. "Makasih Liel." "No problem sayang." Adriell mendaratkan sebuah kecupan lembut di p
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari