Ashilla melihat Abifian yang sedang asyik memainkan piano. Jemarinya yang panjang nampak lihai bergerak diatas toots piano, memainkan beberapa lagu barat seperti ‘When We Were Young’ atau ‘Someone You Loved’. Menyadari kehadiran Ashilla, Abifian tersenyum sembari memberi isyarat pada sang istri agar duduk disampingnya. Ashilla melangkah denga nagak sedikit ragu, namun tetap menuruti perintah sang suami. “Aku baru tahu kamu bisa main piano,” kata Ashilla takjub. “Kursus seminggu 3 kali dari umur 7 tahun,” Abifian tertawa. “Semuanya di kursusin sama kakek, termasuk aku sama Daren. Tapi yang beneran serius cuma Daren doang.” “Daren jago juga?” Abifian mengangguk. “Lebih jago dia daripada aku malah. Bayangin, umur 10 tahun dia sudah lancar mainin piano dan dapet beberapa kejuaraan.” “Wo