21. Menerobos Bahaya

1148 Kata

Milda merasakan tangan Revin melingkari perutnya dengan erat. Perempuan itu bahkan seolah tidak diberi celah sedikitpun keluar dari rengkuhannya. Milda mencoba menarik pelan tangan itu, tetapi tenaganya bahkan tidak sebanding dengan milik lelaki yang bahkan terlelap di sebelahnya tersebut.   Milda haus. Tenggorokannya terasa kering saat ini karena Milda bahkan tidak ingat kapan terakhir kali dirinya minum sejak menginjakkan kakinya di penthouse Revin.   “Ck, gue bisa dehidrasi kalau gini.” Milda tidak tahan lagi. Akhirnya dengan sedikit usaha lebih keras, perempuan itu berhasil menyingkirkan lengan Revin dari perutnya. Milda menunduk untuk memungut kemeja yang kebetulan tergeletak tidak jauh dari kakinya menapak saat ini. Dan kemeja itu adalah milik Revin.   Milda belum selesai meng

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN