Milda lagi-lagi memilih menjadi pengecut seperti belasan tahun silam. Saat dirinya kabur dari Revin untuk pertama kalinya. Dan kini, Milda lagi-lagi memilih pergi. Dan kali ini, dengan sesal dan luka yang mungkin akan berbekas seumur hidupnya.
Milda memang sempat berpikir sejenak soal kemungkinan dirinya tidak akan pernah merasakan perasaan ini jika saat itu ia lebih mengeraskan diri untuk tidak terbuai pada Revin. Atau bahkan semuanya bisa menjadi lebih mudah jika Milda menerima cinta Abifian saja meski dirinya sendiri mungkin tidak mencintai lelaki itu.
Milda saja bisa jatuh cinta pada musuhnya sendiri. Pasti tidak akan sulit kan mencintai laki-laki sebaik Abifian. Tapi pada akhirnya, Milda tidak memilih Abifian atau siapapun. Dan menjadikan kabur sebagai satu-satunya pilihan ya
