“Mas, jangan pulang ke rumah Ayah ya.” Arven yang sedang berkendara itu langsung saja menoleh kearah Amanda. “Kamu mau pergi lagi? Ke mana? Biar aku antar.” Amanda menggelengkan kepalanya. “Aku mau pulang ke apartemen kita malam ini, bolehkan? Aku masih bisa nginap di sanakan? Itu masih apartemen aku jugakan?” Tanya Amanda guna memastikan. “Kamu ngomong apaan sih, ya jelaslah itu punya kamu juga. Sampai kapanpun apa yang aku punya juga punyanya kamu, karena kamu istriku.” Kata Arven dengan tegas. “Kamu yakin mau pulang sama aku? Nanti kalau Ayah kamu tahu dan marah gimana?” “Ayah nggak bisa marah, mau gimanapun kita masih suami istri iyakan?” Arven menganggukkan kepalanya. “Tapi kamu benar mau ke apartemen?” Amanda menghela napasnya. “Kayaknya kamu keberatan banget ya buat aku ke san