103. Deliver Rindu

1808 Kata

Tenang, sepi, dan semua yang tinggal di kediaman itu sedang sibuk menghabiskan makanan di piring masing-masing. Kadang suara denting sendok berbunyi, tetapi tak lantas menciptakan obrolan berarti. Well, ini sudah pagi. Begitu beres dengan sarapannya, barulah saat itu Rinai mendengar papa berkata, "Rencana mau tinggal di mana kalian?" Oh, betul. Di rumah Papa Awan, Rinai dan Arsen nginap di sana semalam. Bicara soal semalam ... Om Arsen nggak marah, kan? Rinai tidur duluan. Ya, tapi salah sendiri, suruh siapa pas Rinai keluar dari kamar mandi, bahkan sudah siap dengan lingerie, Om Arsen tak terlihat di kamar itu. Rinai sendiri. Tak berani keluar sebab pakaiannya, Rinai memutuskan menunggu. Namun, apalah itu. Akhirnya, Rinai ganti baju. Keluar kamar dengan piama biasa, lalu ternyata Om

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN