Saat Rey tiba di kediamannya, Raina masih berada di dalam ruang tengah. Tatapan mata Raina menerawang jauh ke depan sana. Entah apa yang sedang dipikirkan Raina, Rey tidak tahu. “Raina?” Tegur Rey padanya. “Rey? Kamu sudah pulang?” Raina mengukir senyum pada bibirnya, wajah wanita itu masih terlihat pucat. Gee mengikuti Rey, pria itu membawakan tas kerja Rey lalu membawanya masuk ke dalam ruangan kerja Rey. Raina beranjak berdiri lalu memeluk Rey, Rey mengusap punggungnya dengan lembut. Tidak seperti biasanya, sikap Raina dulu cenderung acuh dan tidak pernah menunjukkan sisi lemahnya di depan Rey. “Kenapa? Apa kamu merasakan sesuatu yang membuatmu tidak nyaman?” Tanyanya pada Raina. “Tidak ada Rey, aku hanya menunggumu kembali.” “Kamu belum makan? Aku akan membersihkan tubuhku l

