Beberapa detik berikutnya terdengar suara tawa Rey menggelegar memenuhi sepanjang koridor.
“Hahahahaha!”
Selama ini Rey sama sekali tidak pernah tertawa, dan suara itu terdengar sangat aneh di telinga Raina. Raina segera berdiri dari kursinya, wanita itu menatap wajah Rey dengan sorot mata tajam.
“Kenapa kamu menatapku seperti itu? Apa ini pertama kalinya kamu melihatku tertawa? Apakah aku tidak boleh tertawa? Apakah hanya Kevin si busuk itu yang boleh tertawa lepas saat bersama denganmu? Dari caramu melihatku sekarang jelas sekali kalau kamu tidak suka melihat tawa terukir pada bibirku.”
Rey kembali mengambil sebatang rokok dari dalam kotak miliknya kali ini pria itu tidak menjatuhkannya lagi seperti beberapa menit sebelumnya.
“Aku tidak mengatakan apa-apa selain bertanya padamu t
