Rey Antoni buru-buru menarik diri dari atas tubuh Raina, pria itu segera merapikan jasnya. Dengan wajah canggung Rey segera keluar dari dalam kamar Raina. Dia tahu Raina pasti sangat malu sekali. Sejenak pria itu menghentikan langkahnya. “Berhenti melakukan hal-hal konyol, aku akan menganggap ini hanya sebuah kecelakaan. Sebagai seorang wanita seharusnya kamu tidak mengambil inisiatif untuk melakukan tindakan seperti tadi. Aku akan menunggumu di mobil.” Rey kembali berjalan menuju ke arah pintu, sampai di luar pria itu memukul keningnya dengan kepalan tangannya. “Astaga! Hah! Bisa-bisanya!” Raina segera beranjak berdiri, dia berjalan menuju ke arah pintu keluar. Wanita itu kembali teringat dengan kejadian barusan. Saat bibir Rey menyentuh bibirnya, dan mereka terjatuh lalu berciuman deng