“Kenapa aku merasa kamu terlalu membelanya?” Tanya Rey pada Raina dengan nada tidak senang. Rey tidak pernah rela jika Raina memiliki hubungan terselubung di belakang punggungnya. “Jangan-jangan Raina jatuh cinta pada Kevin?” lanjut Rey dalam hati. “Karena aku tidak pernah melihat sisi yang kamu lihat ada pada diri Kevin. Dia dokter, bahkan dia mendapatkan penghargaan terbaik!” Jelas Raina pada Rey. “Penghargaan dalam bidang analisis penyakit pasiennya? Atau membaca ekspresi dari mimik wajah mangsanya? Hahahaha!” Rey meledakkan tawanya tiba-tiba. Tawa itu terdengar mengerikan di dalam kediaman penuh keheningan. Raina menelan ludahnya, wanita itu sampai mengusap kedua lengannya sendiri lantaran merasakan bulu kuduknya mulai meremang. “Rey, aku tidak ingin membahas ini lagi.” Ujarnya

