"Apa aku harus menghamilimu dulu agar kamu menjadi milikku?" Tanya Agam lembut, dengan tangan yang sudah tidak bisa diam lagi. Luna langsung mengeluarkan keringat dingin saat merasa tubuhnya seperti tersengat listrik, apalagi tangan Agam langsung bersentuhan dengan kulitnya karena memakai baju tidur celana pendek. "Ja… jangan egois Pak, saya ingin menenangkan pikiran saya dulu," ujar Luna dengan suara terbata-bata, karena Agam semakin mencengkeramnya dengan kuat, namun penuh kelembutan. Agam yang mendengar Luna mulai terlihat terpancing, langsung meraup bibir Luna, Agam melumat bibir Luna dengan beringasnya, tanpa memberi jeda sedetikpun. Hah…hah… Luna yang masih ngos-ngosan langsung menarik nafas dengan kuat, dan menghempaskan nya dengan kasar. "Bapak mau bunuh saya ya?!" Tanya Luna d