"Mau apa kamu kesini Lun, setelah kamu memilih pergi dari rumah ini, mama sudah menganggap anak mama hanya satu, lalu untuk apa kamu datang kesini tepat di hari pernikahan Hira, aku rasa, aku tidak pernah mengundangmu untuk datang kerumah ini?" "Mah, Mama, mengusirku, kenapa?" Tanya Luna dengan mata yang berkaca-kaca "Kenapa tidak, kamu kan sudah bukan bagian dari keluarga ini lagi, lalu untuk apa aku merasa tidak tega memintamu pergi." Jawab Siska dengan wajah yang menggambarkan betapa tidak sukanya Siska melihat kehadiran dirinya. Agam yang melihat wajah Luna yang tidak bisa lagi menahan kesedihannya, langsung menyeret tubuh Luna, pergi dari halaman rumah Siska. "Tidak Pak, lepas, aku harus bicara dengan jelas dulu sama Mama, kau mau bertemu Hira, lepas!" Ujar Luna dengan suara teriak