part 22

1502 Kata

Cup Agam langsung menahan pinggang Luna, agar tidak jatuh. Ciuman yang awalnya hanya sekedar ciuman biasa, berubah jadi luar biasa, setelah Agam memberi lumatan kecil di bibir Luna. Luna yang sempat menikmati kecupan Agam, langsung memutuskan tautan bibirnya, setelah dirinya sadar. "Setelah ini, kita biasakan seperti ini, agar tidak terlihat kaku seperti sekarang," ujar Agam lembut dengan sedikit mendongak, untuk melihat wajah Luna yang juga sedang menatapnya. Luna ragu-ragu mengangguk, Agam melihat wajah Luna yang tidak seperti biasanya, Agam melihatnya, Luna seperti sedih, entah apa yang membuat Luna sedih, Agam juga tidak tau, dan tidak ingin tahu. "Turunkan aku," ujar Luna pelan, dengan wajah yang masih terlihat sendu. Agam menurunkan tubuh Luna dengan pelan. "Mulai saat ini, tida

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN