"Astagfirullah Mika!" Regan mengusap rambutnya kasar. Ia tak habis pikir dengan jalan pikiran Mika. Mika selalu berasumsi buruk. Selalu mengedepankan perasaannya daripada logika. Regan tak menyalahkan Mika. Tapi, menyalahkan dirinya sendiri. Andai tadi ia tak bilang seperti itu. Mungkin, istrinya tidak akan salah paham. Flashback On.. "Tinggalkan Mika, menikahlah lagi, dan perusahaan jadi milikmu!" kata Stevano. Regan diam, ia memikirkan sesuatu yang sejak lama ia ingin sampaikan. "Aku terima penawaran papa. Aku akan menikah lagi." ucap Regan tanpa ragu. "Itu kan yang papa inginkan? papa ingin denger Regan bilang kayak gitu?" tanya Regan dengan amarah yang meluap-luap. "Sampai Regan tak bisa bangkit kembali, Regan akan tetap bertahan dengan Mika. Mika yang selalu dukung Regan, walau

