Mika menangis tersedu melihat wajah suaminya yang memerah. Mika tak tega melihat suaminya berusaha keras menghabiskan sayur belut dengan porsi besar di hadapannya, tapi Mika tak ingin suaminya berhenti. Aneh, Mika akui itu. Ia tak tega dengan suaminya, tapi di sisi lain ia ingin melihat suaminya menghabiskan belut yang masih sangat banyak itu. Regan menahan mati-matian rasa mual di perutnya. Ini demi anak yang dikandung Mika agar tidak ileran. Ngidam Mika memang tak masuk akal, tapi Regan rela. Pengorbanan Regan tidak ada apa-apanya ketimbang Mika. Mika mengandung bayinya sembilan bulan, mengalami mual, muntah dan perjuangan melahirkan yang akan Mika lakukan. Masak iya, Mika minta Regan makan belut saja tak ia sanggupi. "Mas belutnya dihabiskan ya. Hu... hu...!" Mika tersedu-sedu sambil

