"Menghindar? Tidak!" balas Wina masih menunduk. Maafkan aku Casia ... aku malu bertemu denganmu setelah apa yang kuperbuat padamu. Aku membalas kebaikanmu dengan sebuah pengkhianatan. Itu alasan Wina yang sebenarnya menghindari Casia. Namun, dia tak mungkin menjelaskan hal itu padanya. Bukan tanpa alasan, dia tak menjelaskan itu. Karena dia yakin saat ini Casia benci sekali padanya, mungkin juga tak akan memaafkan perbuatannya. Itu yang menjadi alasan utamanya. Tapi entah, apakah Casia bisa mengerti itu atau tidak? "Apa kamu puas setelah membuatku cukup terluka atas kejadian itu?" cecar Casia. Jujur, dia masih sebal dengan tindakan Wina. Seseorang yang selama ini ia bantu kala mengalami kesulitan, juga ia percayai dengan sepenuh hati. Tapi rupanya berkhianat dengan tujuan yang tidak je

