"Kakak, ada apa denganmu?" balas Nevan.
Casia kemudian menarik baju Nevan. Lantas ia memegang pucuk dagu Nevan.
"Tubuhku panas. Panas terbakar rasanya. Tolong aku, Nevan." Bahkan Casia kemudian mundur dan melepas satu kancing bajunya. "Apakah aku tidak menarik?"
Terang saja, Nevan seperti mimisan melihat itu. Melihat belahan bagian atas tubuh Casia. Terlebih gadis itu kemudian kembali menempelkan tubuhnya pada d**a bidangnya. Jantungnya pada grup kencang serasa mau copot dari tempatnya. Pria mana yang kuat saat melihat sajian lezat di depannya? Dia juga pria dewasa normal, sama seperti lainnya. Tapi sebisa mungkin dia tahan, meski miliknya di bawah sana mulai bangun.
"Nevan, aku tidak tahan lagi."
Pasti pria sialan tadi memberikan sesuatu pada kakak, hingga dia sampai seperti ini.
