Sebuah tangan meraih pinggang Casia. Ya, tangan Nevan meraih tubuh Casia, hingga tubuh itu merapat ke d**a bidang Nevan. "Nevan, kamu mengagetkanku saja," protes Casia. Saat itu kelopak mata Nevan terbuka lebar. Membuat jantung Casia berdebar tak beraturan. Jarak mereka dekat sekali. Napas Nevan menyapu wajah Casia. "Kakak, kamu lebih mengagetkan diriku." Nevan sebenarnya sudah bangun sejak Casia melepas sepatunya tadi. Tapi dia kembali terpejam dan pura-pura tidur. "Kamu dari mana, sampai lelah begini?" "Apa Kakak rindu padaku?" Nevan mengulum senyum kecil. "Tidak!" bantah Casia tegas. Di saat bibir Casia sedikit terbuka, Nevan segera menempelkan bibirnya ke bibir Casia, menyapunya. Nevan benar-benar rakus hingga Casia kehabisan napas dan melepas pagutan. Namun Nevan tak rela j

